Ketahui,Jika Kau Mencintai Pria Beristri, Perhatikan 5 Hal Ini
Orang bilang, cinta itu misteri. Terkadang cinta hadir tanpa diminta. Tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama, terkadang cinta tumbuh perlahan karena kedekatan atau karena merasakan kebaikan.
Bagaimana jika seorang wanita lajang jatuh cinta kepada pria yang telah beristri? Perhatikan 5 hal berikut ini:
1. Perhatikan peluang
Cinta
yang datang tidak selalu harus diperturutkan. Sebab meskipun cinta bisa
datang tanpa diminta, manusia diberikan pilihan untuk meredam atau
memupuknya. Sebagaimana ilham fujur dan taqwa dalam firman-Nya:
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya” (QS. Asy Syams: 8)
Maka sebelum memutuskan untuk mengikuti
cinta itu, perhatikan peluangnya. Apakah bisa menuju ke pelaminan atau
tidak. Tentu pertimbangannya banyak. Jika kau tahu istrinya setuju
poligami, pria itu juga memiliki pemahaman yang baik tentang poligami,
engkau boleh memupuk cinta itu dan mengatakannya baik melalui wali atau
secara langsung sebagaimana seorang wanita pernah datang menghadap
Rasulullah dan menyatakan ingin dinikahi.
Namun jika engkau tahu secara pasti
bahwa cinta itu takkan bermuara pada pernikahan, segera redam cinta itu.
Kubur dalam-dalam. Sebab seperti kata Anis Matta dalam Serial Cinta, cinta antara pria dan wanita tanpa pernikahan adalah penderitaan.
“Lupakan! Lupakan cinta jiwa yang tidak
akan sampai di pelaminan. Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik.
Semua cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik hanya
akan mewariskan penderitaan bagi jiwa. Misalnya yang dialami Nasr bin
Hajjaj di masa Umar bin Khattab,” tulis Anis Matta di bawah judul Cinta Bersemi di Pelaminan.
2. Jangan nyatakan cinta jika merusak rumah tangga
Ketika
wanita mencintai pria yang telah beristri, ia perlu mempertimbangkan
masak-masak apakah akan menyatakannya atau tidak. Perlu diketahui bahwa
ada laki-laki yang cepat tergoda dengan wanita lain, apalagi jika wanita
itu menyatakan cinta kepadanya. Seperti kata pepatah “rumput tetangga
terlihat lebih hijau” dia mungkin tergoda untuk mencoba sesuatu yang
baru dalam cinta.
Jika hal itu mengakibatkannya menjalin
hubungan haram, atau membuat rumah tangganya rusak, maka dosa besar bagi
wanita yang menyatakan cinta dan membuat rusak satu rumah tangga
tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا
“Dan barang siapa yang merusak hubungan seorang istri dengan suaminya maka ia bukan termasuk dari golongan kami” (HR. An Nasai)
3. Jangan dilanjutkan dengan pacaran
Jangan
sekali-kali cinta kepada pria yang telah beristri membuat Anda
terjerumus dalam pacaran. Misalnya Anda menyatakan cinta, pria itu juga
cinta tetapi tidak berlanjut ke pernikahan.
Pacaran yang membuat pria dan wanita
menjalin hubungan tidak halal, saling merayu dan bermesraan bahkan
bersentuhan adalah hal yang diharamkan. Apalagi jika hal itu terjadi
pada pria beristri. Sebagaimana zina bagi orang yang telah menikah
hukumannya lebih berat daripada zinanya orang yang belum menikah,
pacarannya orang yang telah menikah dosanya juga lebih besar daripada
pacarannya orang yang belum menikah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
“Seseorang yang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani)
4. Jangan dekati zina, apalagi berzina
Jika
cinta tak bisa bertemu dalam pelaminan, ujung-ujungnya adalah
penderitaan. Mungkin penderitaan karena menahan luapan cinta, dan yang
lebih parah adalah jika memperturutkannya dengan pacaran yang merupakan
perbuatan mendekati zina. Apalagi jika sampai selingkuh atau berzina.
Dosanya menjadi jauh lebih besar.
Begitu kejinya perbuatan zina, jika
dalam perkara haram yang lain Allah sekedar melarangnya, dalam perkara
zina Allah tidak hanya melarangnya tetapi juga melarang mendekatinya.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra’: 32)
5. Mendekat pada Allah dan banyak berdoa
Jika
engkau meyakini cinta itu dari Allah, sesungguhnya Dia-lah yang kuasa
mengaturnya. Cinta adalah pekerjaan hati dan hanya Allah yang Maha
Menguasai hati.
Maka mendekatlah kepada Allah dengan
memperbanyak ibadah dan berdoalah kepada-Nya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam mengajarkan doa
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya Allah Tuhan yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Tundukkan hati di hadapan-Nya, berserah
diri-lah padaNya dengan khusyu’ berdoa jika tumbuh cinta yang engkau tak
tahu bagaimana kelanjutannya. Semoga Allah memberikan yang terbaik dan
menjaga hati tetap dalam jalan yang diridhaiNya. [Muchlisin
BK/Webmuslimah]