Begini Cara Menjadi Istri Sholehah, Meski Suami Tidak Sholeh
“Buat apa saya menjadi istri shalihah kalau suami saja tidak shalih?!”
Al Atabi yang penasaran kemudian memberanikan diri bertanya kepada wanita itu. “Siapa laki-laki tersebut?”
Sahabat,
ada yang berpikiran seperti itu? Mudah-mudahan tidak. Jangan sampai
ketidakshalihan suami, menular pada kita! Karena sesungguhnya, kita
tetap berhak atas surga Allah meskipun melayani suami yang tidak shalih.
Asal kita ikhlas menjalaninya, tetap berupaya mengingatkan suami, dan
diniatkan dalam rangka mendapat keridhoan Allah tentunya.
![]() |
majalahumi.viva.net |
Sesungguhnya,
di antara 4 wanita terbaik sepanjang zaman, salah satunya adalah
seorang wanita shalihah yang suaminya tidak shalih dan bahkan kafir:
Rasulullah
SAW bersabda : “Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita
di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim isteri Firaun; Maryam
binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti
Muhammad.” (Riwayat Bukhari).
Jelas bahwa memiliki suami yang tidak shalih, tidak dapat dijadikan alasan untuk kita enggan belajar menjadi istri shalihah.
Dalam Firman Allah pada Surah At-Tahriim ayat 11:
''Dan
Allah membuat perumpamaan dengan isteri Fir'aun bagi orang-orang yang
beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah
rumah di sisimu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan
perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.''
Sebuah
kisah lainnya, dapat menyadarkan kita bahwa menjadi seorang istri
shalihah, tidak memerlukan suami dengan kriteria a, b, c, d menjadi
shalihah sebenarnya bisa dilakukan siapa pun asalkan mau bermujahadah:
Ketika
menelusuri sebuah jalan di kota Bashrah, Al Atabi melihat seorang
wanita yang sangat cantik sedang bersendau gurau dengan seorang lelaki
tua buruk rupa. Setiap kali wanita itu berbisik, laki-laki tersebut pun
tertawa.
Al Atabi yang penasaran kemudian memberanikan diri bertanya kepada wanita itu. “Siapa laki-laki tersebut?”
“Dia suamiku” jawab wanita itu
“Kamu ini cantik dan menawan, bagaimana kamu dapat bersabar dengan suami yang jelek seperti itu? Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan” Al Atabi meneruskan pertanyannya.
“Kamu ini cantik dan menawan, bagaimana kamu dapat bersabar dengan suami yang jelek seperti itu? Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan” Al Atabi meneruskan pertanyannya.
“Barangkali
karena mendapatkan wanita sepertiku, maka ia bersyukur. Dan aku
mendapatkan suami seperti dirinya, maka aku bersabar. Bukankah orang
yang sabar dan syukur adalah termasuk penghuni surga? Tidak pantaskah
aku bersyukur kepada Allah atas karunia ini?”
Al Atabi kemudian meninggalkan wanita itu disertai kekaguman. Ulama Al Azhar, Dr Mustafa Murad, juga kagum dengan wanita itu sehingga memasukkan kisah ini dalam bukunya Qashashush Shaalihiin. Kedua ulama tersebut tidaklah kagum kepada wanita itu karena kecantikannya. Mereka kagum karena agamanya.
Subhanallah, maka tips berikut ini mudah-mudahan bermanfaat agar kita dapat menjadi istri shalihah:
Al Atabi kemudian meninggalkan wanita itu disertai kekaguman. Ulama Al Azhar, Dr Mustafa Murad, juga kagum dengan wanita itu sehingga memasukkan kisah ini dalam bukunya Qashashush Shaalihiin. Kedua ulama tersebut tidaklah kagum kepada wanita itu karena kecantikannya. Mereka kagum karena agamanya.
Subhanallah, maka tips berikut ini mudah-mudahan bermanfaat agar kita dapat menjadi istri shalihah:
1. Meyakini bahwa suami yang tidak shalih adalah ujian yang justru dapat mendekatkan diri kita pada Allah
Siapa yang tidak ingin mendapat suami shalih? Akan tetapi, berapa banyak jumlah laki-laki shalih di dunia ini?
Jika
kebetulan suami kita bukanlah seorang yang shalih, jangan berkecil
hati! Pandanglah hal tersebut menjadi ujian layaknya Asiah, istri
Firaun, yang kemudian dibangunkan sebuah rumah di surga oleh Allah.
2. Tetap menjalankan ibadah wajib, perkuat dengan ibadah sunah
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila
seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa
bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya,
maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana
yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
3. Patuhi suami, kecuali untuk hal-hal yang Allah larang
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak
ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa
kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia
menaatinya, bila memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah (agar
istrinya melakukan sesuatu), maka ia melakukannya dengan baik, bila ia
pergi maka ia dengan tulus menjaga diri & hartanya.” (HR. Ibnu Majah)
4. Hilangkan rasa iri pada rumah tangga lainnya
”Jauhilah
olehmu sifat dengki/iri hati, karena sesungguhnya dengki itu bisa
menghabiskan amal-amal kebaikan, sbagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)
Sahabat, sudah siap untuk menjadi istri shalihah?
(majalah-ummi)